Rural School Global Thinking

Top reviews

Keutamaan Mengurus Anak Yatim dan Resikonya

Keutamaan Mengurus Anak Yatim 


Mengurus anak yatim memiliki banyak keutamaan dalam Islam. Berikut adalah beberapa keutamaan tersebut:

1. Dekat dengan Rasulullah di Surga Rasulullah SAW bersabda, "Aku dan orang yang mengurus anak yatim seperti ini di surga." (Beliau mengisyaratkan dengan merapatkan jari telunjuk dan jari tengahnya) (HR. Bukhari).

2. Pahala yang Besar Mengurus anak yatim dianggap sebagai salah satu amal kebaikan yang paling besar. Dalam Al-Quran, Allah SWT menyebutkan banyak pahala bagi mereka yang menyantuni anak yatim.

3. Menghapus Dosa Mengurus anak yatim dapat menjadi salah satu cara untuk menghapus dosa-dosa yang telah lalu. Dalam hadis, disebutkan bahwa sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api.

4. Meningkatkan Keberkahan Harta Dengan menyantuni anak yatim, harta yang dimiliki akan menjadi lebih berkah dan bertambah. Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah berkurang harta karena sedekah."

5. Hati yang Lembut Mengurus anak yatim dapat melunakkan hati yang keras. Rasulullah SAW memberikan nasihat bahwa barang siapa yang ingin hatinya menjadi lembut, hendaklah ia mengasihi anak yatim dan mengusap kepala mereka.

6. Mendapatkan Perlindungan di Hari Kiamat Rasulullah SAW bersabda, "Aku akan bersama orang yang mengurus anak yatim di surga seperti dua jari ini" (HR. Bukhari). Ini menunjukkan betapa dekatnya hubungan antara orang yang mengurus anak yatim dengan Rasulullah SAW di akhirat nanti.

Mengurus anak yatim adalah perbuatan mulia yang sangat dianjurkan dalam Islam dan mendatangkan banyak kebaikan baik di dunia maupun di akhirat.

Tantangan Besar dalam Mengelola Harta Anak Yatim

Memakan harta anak yatim tanpa hak adalah dosa besar dalam Islam. Allah SWT memberikan peringatan keras terhadap tindakan ini dalam Al-Qur'an. Berikut adalah beberapa ancaman yang disebutkan dalam Islam terkait dengan memakan harta anak yatim:

1. Azab yang Besar di Akhirat 

Dalam Surah An-Nisa ayat 10, Allah SWT berfirman:

"Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka)."

Ayat ini menunjukkan bahwa orang yang memakan harta anak yatim secara tidak sah akan mendapatkan azab yang sangat berat di akhirat.

2. Dosa Besar Memakan harta anak yatim termasuk salah satu dosa besar dalam Islam

Tindakan ini bukan hanya merugikan anak yatim tetapi juga merupakan bentuk pengkhianatan terhadap amanah yang diberikan oleh Allah SWT.

3. Kehilangan Berkah di Dunia 

Memakan harta anak yatim secara tidak sah bisa menghilangkan berkah dalam harta dan kehidupan seseorang. Harta yang diperoleh dengan cara zalim tidak akan membawa kebahagiaan atau keberkahan.

4. Kehancuran Moral dan Spiritual

Tindakan zalim ini mencerminkan kerusakan moral dan spiritual pada pelakunya. Memanfaatkan kelemahan anak yatim adalah perbuatan yang sangat tercela dan menunjukkan kurangnya rasa takut kepada Allah SWT dan kurangnya rasa empati terhadap sesama manusia.

5. Kehilangan Kepercayaan 

Masyarakat akan kehilangan kepercayaan terhadap orang yang memakan harta anak yatim secara zalim. Hal ini bisa merusak reputasi dan hubungan sosial pelaku.

Dalam Islam, sangat ditekankan untuk menjaga dan mengelola harta anak yatim dengan jujur dan penuh tanggung jawab. Siapa pun yang dipercaya untuk mengurus harta anak yatim harus melakukannya dengan sebaik-baiknya, sesuai dengan ketentuan syariah, demi kebaikan dan kesejahteraan anak yatim tersebut.

Di bulan yang mulia ini (Muharram) marilah kita gencarkan giat memulyakan dan mengurus anak yatim, tidak usahlah kita terlalu mempedulikan apa kata orang 'Memulyakan anak yatim kok hanya setahun sekali'. Insyaallah apa yang kita lakukan tetap menjadi tambahan pahala kebajikan untuk kita

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages

Categories

Popular Posts

Total Tayangan Halaman

Recent Posts